Call Center +6289537686088

Bersama Imunisasi, Lindungi Anak dari Ancaman Penyakit !

Kami percaya bahwa imunissai adalah kegiatan penting dalam menjaga anak-anak dari berbagai penyakit yang dapat mengacam mereka.

Imunisasi Sekarang!

Tentang Kami

RAVATARS

Respon Cepat Layanan Vaksinasi Kota Semarang Terintegrasi

Ravatars adalah program respon cepat layanan vaksinasi yang diinisiasi oleh Dinas Kesehatan Kota Semarang. Program ini bertujuan untuk mengakselerasi kegiatan vaksinasi di kota Semarang dengan memberikan pelayanan vaksinasi yang efisien dan berkualitas kepada masyarakat dengan kerja sama dan kolaborasi antara Dinas Kesehatan dan berbagai lintas sektor terkait. Ravatars bertujuan untuk meningkatkan capaian imunisasi, membantu melindungi masyarakat dari berbagai ancaman penyakit menular dan mendukung pencapaian kekebalan komunitas yang kuat dan optimal terhadap penyakit berbahaya

Jenis dan Manfaat Imunisasi

Imunisasi merupakan perlindungan wajib bagi anak-anak untuk melindungi dari berbagai resiko penyakit.

Jenis Imunisasi

Imunisasi HB 0

Manfaat : Untuk mencegah infeksi virus hepatitis B yang menyebabkan gangguan organ hati. Vaksin hepatitis B mengandung antigen virus hepatitis B (HBsAg) yang telah dinonaktifkan.

Efek Samping : Efek samping berupa demam serta nyeri, kemerahan, dan bengkak di lokasi suntik. Efek samping ini tergolong ringan dan bisa membaik dengan sendirinya.

Imunisasi BCG

Manfaat : Imunisasi BCG adalah vaksin yang bertujuan untuk melindungi bayi dari penyakit tuberkulosis (TB) yang disebabkan oleh infeksi bakteri Mycobacterium tuberculosis. Selain menghindari penyakit tuberkulosis, vaksin BCG juga dapat mencegah terjadinya radang otak (meningitis) akibat dari komplikasi TB.

Efek Samping : Efek samping imunisasi BCG umumnya ringan dan sementara, seperti demam ringan, nyeri atau kemerahan di area suntikan, dan munculnya bisul kecil yang kemudian akan mengering dan meninggalkan bekas luka.

Imunisasi DPT-HB-Hib

Manfaat : Mencegah penyakit Difteri, Pertusis (Batuk Rejan), Tetanus, Hepatitis B, serta Meningitis (radang selaput otak) dan Pneumonia (radang paru) yang disebabkan oleh kuman Haemophilus Influenzae tipe B.

Efek Samping : Efek samping berupa demam serta nyeri, kemerahan, dan bengkak di lokasi suntik. Efek samping ini tergolong ringan dan bisa membaik dengan sendirinya.

Imunisasi Polio Tetes (OPV)

Manfaat : Melindungi anak dari penyakit lumpuh layu yang disebabkan oleh virus polio. OPV diberikan dengan tetesan ke mulut anak.

Efek Samping : Vaksin OPV aman, reaksi pasca pemberian imunisasi OPV sangat jarang.

Imunisasi IPV

Manfaat : Melindungi anak dari penyakit lumpuh layu yang disebabkan oleh virus polio. IPV diberikan dengan suntikan.

Efek Samping : Vaksin IPV aman, reaksi pasca pemberian imunisasi IPV sangat jarang.

Imunisasi PCV

Manfaat : Dapat mencegah infeksi yang disebabkan oleh bakteri pneumokokus, penyebab penyakit berbahaya seperti meningitis dan pneumonia.

Efek Samping : Efek samping berupa demam serta nyeri, kemerahan, dan bengkak di lokasi suntik. Efek samping ini tergolong ringan dan bisa membaik dengan sendirinya.

Imunisasi Rotavirus

Manfaat : Mencegah penularan diare akibat rotavirus. Sejumlah penelitian menyebutkan imunisasi rotavirus pada anak dapat mencegah hingga 74 persen.

Efek Samping : Efek samping vaksin ini ringan seperti mual dan muntah, rewel dan menangis, serta diare. Umumnya hilang tanpa penanganan khusus.

Imunisasi MR

Manfaat : Melindungi anak dari penyakit campak yang dapat menyebabkan komplikasi seperti radang paru, radang otak, diare, radang telinga, dehidrasi, hingga berakibat kematian serta mencegah penyakit rubela.

Efek Samping : Efek samping berupa demam serta nyeri, kemerahan, dan bengkak di lokasi suntik. Efek samping ini tergolong ringan dan bisa membaik dengan sendirinya.

Imunisasi DT

Manfaat : Vaksin DT (Difteri Tetanus) adalah imunisasi yang diberikan untuk mencegah penyakit difteri dan tetanus pada anak-anak. Vaksin ini diberikan pada anak usia sekolah dasar kelas 1 SD/MI sederajat atau usia 7 tahun bagi anak yang tidak sekolah.

Efek Samping : Efek samping yang umum terjadi meliputi nyeri, kemerahan, atau bengkak di area suntikan, demam ringan, sakit kepala, nyeri otot, kelelahan, mual, dan muntah. Efek samping ini biasanya hilang dalam satu atau dua hari.

Imunisasi Td

Manfaat : Vaksin Td adalah vaksin yang digunakan untuk mencegah penyakit difteri dan tetanus pada anak usia sekolah dan dewasa. Vaksin ini merupakan vaksin lanjutan (booster) yang diberikan pada anak usia sekolah Dasar Kelas 2 SD/MI sederajat (usia 8 tahun bagi yang tidak sekolah), Kelas 5 SD/MI sederajat ( usia 11 tahun bagi yang tidak sekolah) dan WUS (15-39 tahun) yang diberikan untuk melengkapi Status T5 dengan kegiatan skrining terlebih dahulu.

Efek Samping : Efek samping yang umum terjadi setelah vaksinasi Td adalah demam ringan, nyeri atau kemerahan di area suntikan, dan rasa tidak enak badan. Efek samping ini biasanya hilang dalam satu atau dua hari.

Imunisasi HPV

Manfaat : Vaksin HPV adalah vaksin yang melindungi dari infeksi Human Papillomavirus (HPV), yang dapat menyebabkan kanker serviks dan kanker lainnya, serta kutil kelamin. Vaksin ini paling efektif diberikan sebelum seseorang terpapar virus, biasanya pada remaja, untuk mencegah perkembangan penyakit terkait HPV di kemudian hari. Vaksin HPV program diberikan 1 dosis untuk siswa perempuan saat kelas 5 SD/MI sederajat ( usia 11 tahun bagi yang tidak sekolah).

Efek Samping : Beberapa efek samping yang mungkin timbul setelah vaksinasi HPV meliputi nyeri, bengkak, kemerahan di area suntikan, sakit kepala, mual, nyeri otot atau sendi, serta demam.

Manfaat Imunisasi

  1. Proteksi Individu
    Setiap orang yang mendapatkan imunisasi akan membentuk antibodi spesifik terhadap penyakit tertentu.
  2. Membentuk Kekebalan Kelompok (Herd Immunity)
    Apabila cakupan imunisasi tinggi dan merata, dapat membentuk kekebalan kelompok dan melindungi kelompok masyarakat yang rentan.
  3. Proteksi Lintas Kelompok
    Pemberian imunisasi pada kelompok usia tertentu (anak) dapat membatasi penularan kepada kelompok usia lainnya.

Imunisasi Kejar

Imunisasi kejar adalah upaya untuk memberikan vaksinasi kepada individu yang belum mendapatkan imunisasi sesuai jadwal yang seharusnya. Tujuannya adalah untuk melengkapi imunisasi yang tertunda, sehingga anak atau individu tersebut terlindungi dari penyakit menular yang dapat dicegah dengan vaksin

Tujuan

  1. Melengkapi imunisasi dasar dan lanjutan yang belum diterima anak.
  2. Meningkatkan cakupan dan ketertinggalan imunisasi.
  3. Melindungi anak dari risiko penyakit menular yang dapat dicegah dengan vaksin.

Sasaran

Bayi dan anak usia 0–59 bulan yang belum menerima imunisasi lengkap

Jenis Vaksin yang Diberikan

Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor Hk.01.07/MENKES/35/2025 Tentang Perubahan Atas Keputusan Menteri Kesehatan Nomor Hk.01.07/MENKES/1098/2024 Tentang Jenis Dan Jadwal Imunisasi Program

Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I)

Imunisasi adalah suatu upaya untuk menimbulkan/meningkatkan kekebalan seseorang secara aktif terhadap suatu penyakit sehingga bila suatu saat terpajan dengan penyakit tersebut tidak akan sakit atau hanya mengalami sakit ringan.

Penyakit yang Dapat Dicegah dengan PD3I

Sumber : Seputar Imunisasi 1000 Hari Pertama Kehidupan - Kemkes

Akses : 2 Juli 2025 11:50 WIB

Inovasi

Dinas Kesehatan terus berinovasi melalui solusi kreatif dan digital untuk mempercepat layanan, memperluas akses, dan meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat secara berkelanjutan.

Inovasi GANJEL REL (Gerakan Jeli Pantau Imunisasi Rutin Lengkap)

Gerakan Pantau Jeli Imunisasi Rutin Lengkap adalah gerakan bersama lintas sektor untuk memastikan setiap anak mendapatkan imunisasi dasar dan lanjutan secara lengkap sesuai usia, dengan cara memantau secara cermat, aktif, dan berkelanjutan.

Tujuan
1. Meningkatkan cakupan imunisasi rutin lengkap.
2. Menurunkan angka anak "Zero Dose" dan "Ganjel Rel".
3. Memastikan semua anak usia 0–59 bulan terlindungi dari PD3I (Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi).
4. Mengintegrasikan peran lintas sektor seperti kader, PKK, PAUD, guru, tokoh agama, dll.

Dashboard

Fasyankes Imunisasi

Berita

Berita terkini Kami.

Frequently Asked Questions

Berikut pertanyaan yang sering ditanyakan terkait layanan imunisasi dan Ravatars

  • Imunisasi melindungi anak dan masyarakat dari penyakit menular berbahaya seperti campak, polio, difteri, pertusis (batuk rejan), hepatitis B, dan lainnya. Juga berperan dalam mencegah Kejadian Luar Biasa (KLB).

  • Vaksin yang digunakan dalam program imunisasi nasional sudah diakui oleh Badan Kesehatan Dunia (WHO) dan lulus uji Badan Pengawas Obat dan Makanan (Badan POM). Vaksin-vaksin ini aman dan efektif untuk mencegah kesakitan, kecacatan dan kematian karena PD3I. Demam ringan, ruam merah, bengkak ringan dan nyeri di tempat suntikan setelah imunisasi adalah reaksi normal yang akan menghilang dalam 2-3 hari. Kejadian ikutan pasca imunisasi yang serius sangat jarang terjadi.

  • Ya. Di fasilitas kesehatan pemerintah (Posyandu, Puskesmas, Rumah Sakit pemerintah), imunisasi dasar lengkap untuk anak diberikan gratis.

  • Anak lebih rentan terkena penyakit berbahaya, dapat menyebarkan penyakit ke orang lain, dan risiko komplikasi lebih tinggi.

  • Tidak. Imunisasi juga penting untuk remaja, dewasa, lansia, dan kelompok risiko tinggi (ibu hamil, petugas kesehatan).

  • Segera ke fasilitas kesehatan untuk mendapatkan imunisasi kejar. Lebih baik terlambat daripada tidak sama sekali.

  • Jika demam ringan, imunisasi tetap dapat diberikan. Namun jika demam tinggi atau sedang sakit berat, tunda imunisasi dan konsultasikan ke petugas kesehatan.

  • Tidak. Tidak ada bukti ilmiah yang valid yang menghubungkan imunisasi dengan autisme. Ini adalah mitos yang sudah dibantah banyak studi.

  • Ya. Beberapa vaksin bisa diberikan bersamaan di lokasi tubuh yang berbeda (sering disebut Imunisasi Ganda). Ini terbukti aman dan tidak akan membebani sistem imun anak. Manfaatnya antara lain melindungi anak sesegera mungkin, mengurangi kunjungan imunisasi, dan meningkatkan efisiensi layanan kesehatan.

  • Tidak selalu. Demam merupakan reaksi yang wajar, jangan khawatir. Demam adalah reaksi pertahanan tubuh terhadap vaksin yang diberikan kepada anak, tergantung kondisinya.

  • Bayi/Balita yang mengalami demam setelah diimunisasi dianjurkan untuk melakukan kompres atau mandi air hangat, perbanyak minum ASI dan istirahat. Anak juga dapat diberikan obat penurun demam sesuai dosis yang dianjurkan. Tidak dianjurkan minum penurun panas sebelum diimunisasi.

  • Apabila bayi/balita memiliki riwayat alergi, sampaikan kepada petugas pelayanan imunisasi. Petugas akan memeriksa kondisi anak dan memutuskan apakah layak mendapat imunisasi.