Call Center +6289537686088

Bersama Imunisasi, Lindungi Anak dari Ancaman Penyakit !

Kami percaya bahwa imunissai adalah kegiatan penting dalam menjaga anak-anak dari berbagai penyakit yang dapat mengacam mereka.

Imunisasi Sekarang!

Tentang Kami

RAVATARS

Imunisasi adalah suatu upaya untuk menimbulkan/meningkatkan kekebalan seseorang secara aktif terhadap suatu penyakit sehingga bila suatu saat terpajan dengan penyakit tersebut tidak akan sakit atau hanya mengalami sakit ringan. Penyakit tersebut dikenal sebagai Penyakit-penyakit yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I) seperti campak, tetanus, difteri, polio, pneumonia, diare, TBC, dll. Cakupan Imunisasi harus dipertahankan tinggi dan merata di seluruh wilayah.

Hal ini bertujuan untuk menghindarkan terjadinya daerah kantong yang akan mempermudah terjadinya kejadian luar biasa (KLB). Imunisasi juga merupakan hak setiap anak untuk memperoleh perlindungan Kesehatan. Oleh karena itu, orang tua bertanggungjawab melengkapi imunisasi anak dan Pemerintah berkewajiban menyediakan vaksin program yang diberikan secara gratis.

Informasi Tentang Imunisasi & Jenisnya

Imunisasi merupakan perlindungan wajib bagi anak-anak untuk melindungi dari berbagai resiko penyakit.

HB 0

Manfaat : Untuk mencegah infeksi virus hepatitis B yang menyebabkan gangguan organ hati. Vaksin hepatitis B mengandung antigen virus hepatitis B (HBsAg) yang telah dinonaktifkan.

Efek Samping : Efek samping berupa demam serta nyeri, kemerahan, dan bengkak di lokasi suntik. Efek samping ini tergolong ringan dan bisa membaik dengan sendirinya.

BCG

Manfaat : Imunisasi BCG adalah vaksin yang bertujuan untuk melindungi bayi dari penyakit tuberkulosis (TB) yang disebabkan oleh infeksi bakteri Mycobacterium tuberculosis. Selain menghindari penyakit tuberkulosis, vaksin BCG juga dapat mencegah terjadinya radang otak (meningitis) akibat dari komplikasi TB.

Efek Samping : Efek samping imunisasi BCG umumnya ringan dan sementara, seperti demam ringan, nyeri atau kemerahan di area suntikan, dan munculnya bisul kecil yang kemudian akan mengering dan meninggalkan bekas luka.

DPT-HB-Hib

Manfaat : Mencegah penyakit Difteri, Pertusis (Batuk Rejan), Tetanus, Hepatitis B, serta Meningitis (radang selaput otak) dan Pneumonia (radang paru) yang disebabkan oleh kuman Haemophilus Influenzae tipe B.

Efek Samping : Efek samping berupa demam serta nyeri, kemerahan, dan bengkak di lokasi suntik. Efek samping ini tergolong ringan dan bisa membaik dengan sendirinya.

Polio Tetes (OPV)

Manfaat : Melindungi anak dari penyakit lumpuh layu yang disebabkan oleh virus polio. OPV diberikan dengan tetesan ke mulut anak.

Efek Samping : Vaksin OPV aman, reaksi pasca pemberian imunisasi OPV sangat jarang.

IPV

Manfaat : Melindungi anak dari penyakit lumpuh layu yang disebabkan oleh virus polio. IPV diberikan dengan suntikan.

Efek Samping : Vaksin IPV aman, reaksi pasca pemberian imunisasi IPV sangat jarang.

PCV

Manfaat : Dapat mencegah infeksi yang disebabkan oleh bakteri pneumokokus, penyebab penyakit berbahaya seperti meningitis dan pneumonia.

Efek Samping : Efek samping berupa demam serta nyeri, kemerahan, dan bengkak di lokasi suntik. Efek samping ini tergolong ringan dan bisa membaik dengan sendirinya.

Rotavirus

Manfaat : Mencegah penularan diare akibat rotavirus. Sejumlah penelitian menyebutkan imunisasi rotavirus pada anak dapat mencegah hingga 74 persen.

Efek Samping : Efek samping vaksin ini ringan seperti mual dan muntah, rewel dan menangis, serta diare. Umumnya hilang tanpa penanganan khusus.

MR

Manfaat : Melindungi anak dari penyakit campak yang dapat menyebabkan komplikasi seperti radang paru, radang otak, diare, radang telinga, dehidrasi, hingga berakibat kematian serta mencegah penyakit rubela.

Efek Samping : Efek samping berupa demam serta nyeri, kemerahan, dan bengkak di lokasi suntik. Efek samping ini tergolong ringan dan bisa membaik dengan sendirinya.

DT

Manfaat : Vaksin DT (Difteri Tetanus) adalah imunisasi yang diberikan untuk mencegah penyakit difteri dan tetanus pada anak-anak. Vaksin ini diberikan pada anak usia sekolah dasar kelas 1 SD/MI sederajat atau usia 7 tahun bagi anak yang tidak sekolah.

Efek Samping : Efek samping yang umum terjadi meliputi nyeri, kemerahan, atau bengkak di area suntikan, demam ringan, sakit kepala, nyeri otot, kelelahan, mual, dan muntah. Efek samping ini biasanya hilang dalam satu atau dua hari.

Td

Manfaat : Vaksin Td adalah vaksin yang digunakan untuk mencegah penyakit difteri dan tetanus pada anak usia sekolah dan dewasa. Vaksin ini merupakan vaksin lanjutan (booster) yang diberikan pada anak usia sekolah Dasar Kelas 2 SD/MI sederajat (usia 8 tahun bagi yang tidak sekolah), Kelas 5 SD/MI sederajat ( usia 11 tahun bagi yang tidak sekolah) dan WUS (15-39 tahun) yang diberikan untuk melengkapi Status T5 dengan kegiatan skrining terlebih dahulu.

Efek Samping : Efek samping yang umum terjadi setelah vaksinasi Td adalah demam ringan, nyeri atau kemerahan di area suntikan, dan rasa tidak enak badan. Efek samping ini biasanya hilang dalam satu atau dua hari.

HPV

Manfaat : Vaksin HPV adalah vaksin yang melindungi dari infeksi Human Papillomavirus (HPV), yang dapat menyebabkan kanker serviks dan kanker lainnya, serta kutil kelamin. Vaksin ini paling efektif diberikan sebelum seseorang terpapar virus, biasanya pada remaja, untuk mencegah perkembangan penyakit terkait HPV di kemudian hari. Vaksin HPV program diberikan 1 dosis untuk siswa perempuan saat kelas 5 SD/MI sederajat ( usia 11 tahun bagi yang tidak sekolah).

Efek Samping : Beberapa efek samping yang mungkin timbul setelah vaksinasi HPV meliputi nyeri, bengkak, kemerahan di area suntikan, sakit kepala, mual, nyeri otot atau sendi, serta demam.

Imunisasi Kejar

Imunisasi kejar adalah upaya untuk memberikan vaksinasi kepada individu yang belum mendapatkan imunisasi sesuai jadwal yang seharusnya. Tujuannya adalah untuk melengkapi imunisasi yang tertunda, sehingga anak atau individu tersebut terlindungi dari penyakit menular yang dapat dicegah dengan vaksin

Tujuan

1. Melengkapi imunisasi dasar dan lanjutan yang belum diterima anak.
2. Meningkatkan cakupan dan ketertinggalan imunisasi.
3. Melindungi anak dari risiko penyakit menular yang dapat dicegah dengan vaksin.

Sasaran

Bayi dan anak usia 0–59 bulan yang belum menerima imunisasi lengkap

Jenis Vaksin yang Diberikan

Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor Hk.01.07/MENKES/35/2025 Tentang Perubahan Atas Keputusan Menteri Kesehatan Nomor Hk.01.07/MENKES/1098/2024 Tentang Jenis Dan Jadwal Imunisasi Program

Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I)

Imunisasi adalah suatu upaya untuk menimbulkan/meningkatkan kekebalan seseorang secara aktif terhadap suatu penyakit sehingga bila suatu saat terpajan dengan penyakit tersebut tidak akan sakit atau hanya mengalami sakit ringan.

Penyakit yang Dapat Dicegah dengan PD3I

Inovasi

Dinas Kesehatan terus berinovasi melalui solusi kreatif dan digital untuk mempercepat layanan, memperluas akses, dan meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat secara berkelanjutan.

Inovasi GANJEL REL (Gerakan Jeli Pantau Imunisasi Rutin Lengkap)

Gerakan Pantau Jeli Imunisasi Rutin Lengkap adalah gerakan bersama lintas sektor untuk memastikan setiap anak mendapatkan imunisasi dasar dan lanjutan secara lengkap sesuai usia, dengan cara memantau secara cermat, aktif, dan berkelanjutan.

Tujuan
1. Meningkatkan cakupan imunisasi rutin lengkap.
2. Menurunkan angka anak "Zero Dose" dan "Ganjel Rel".
3. Memastikan semua anak usia 0–59 bulan terlindungi dari PD3I (Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi).
4. Mengintegrasikan peran lintas sektor seperti kader, PKK, PAUD, guru, tokoh agama, dll.

Dashboard

Fasyankes Imunisasi

Anak Terimunisasi

Orang Tua Senang & Tenang

Nakes

Berita

Berita terkini Kami.

Frequently Asked Questions

Berikut pertanyaan yang sering ditanyakan terkait layanan imunisasi dan Ravatars

  • Tidak. Pemberian imunisasi lebih dari satu suntikan saat bersamaan aman.

  • Tidak selalu. Demam merupakan reaksi yang wajar, jangan khawatir. Demam merupakan reaksi pertahanan tubuh terhadap vaksin yang diberikan kepada anak, tergantung kondisinya

  • Anak yang mengalami demam setelah diimunisasi dianjurkan untuk melakukan kompres atau mandi air hangat, perbanyak minum air putih dan istirahat. Anak juga dapat diberikan paracetamol (obat penurun demam) sesuai dosis yang dianjurkan. Anak tidak dianjurkan minum paracetamol sebelum diimunisasi.

  • Apabila anak memiliki riwayat alergi, sampaikan kepada petugas pelayanan imunisasi. Petugas akan memeriksa kondisi anak dan memutuskan anak layak mendapatkan imunisasi atau tidak